Bahas UN, Komisi X DPR dan Mendikbud Gelar Raker
Minggu, 28 April 2013
0
komentar
Jakarta
-- Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menggelar rapat kerja (raker)
membahas pelaksanaan ujian nasional (UN) 2013, di Gedung DPR Jakarta,
Jumat (26/4) kemarin. Rapat kerja tersebut dipimpin Agus Hermanto dari
Fraksi Demokrat, dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Mendikbud Mohammad Nuh
hadir didampingi Wakil Mendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim, Wakil
Mendikbud Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti, para pejabat eselon I
Kemdikbud, dan sejumlah rektor perguruan tinggi negeri (PTN).
Komisi X meminta Mendikbud untuk
benar-benar melakukan evaluasi menyeluruh dan mengambil langkah tegas
terhadap pengambil kebijakan, pelaksana, dan pengawas pengadaan dan
distribusi naskah ujian nasional 2013. Menteri Mohammad Nuh diminta pula
segera menyelesaikan investigasi proses pelaksanaan pengadaan naskah
soal UN tersebut dan kemudian hasilnya diserahkan pula ke Komisi X DPR.
Mendikbud menjelaskan bahwa tertundanya
pelaksanaan UN SMA/sederajat di 11 provinsi di Indonesia wilayah tengah
karena satu perusahaan yang bertugas mencetak naskah UN di wilayah
tersebut yaitu PT Ghalia Indonesia Printing, gagal menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu. Langkah penundaan tersebut diambil untuk
menyelamatkan pelaksanaan UN dan menurut Mendikbud merupakan opsi yang
paling kecil resikonya.
Menteri Nuh juga menjelaskan bahwa
invetigasi oleh Inspektorat Jenderal Kemdikbud telah dilakukan, dipimpin
langsung Inspektur Jenderal Haryono Umar. "Investigasi meliputi
pelaksanaan UN, pengadaan barang/jasa UN, dan pencetakan naskah UN,"
ujar mantan Menkominfo tersebut. Hasil invetigasi tersebut dijadwalkan
selesai minggu depan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa jam
sebelumnya juga telah meminta Mendikbud menyelesaikan hasil invetigasi
pelaksanaan UN tersebut untuk diserahkan minggu depan.
Terkait pertanyaan sejumlah anggota
Komisi X tentang kualitas lembar jawaban ujian nasional (LJUN) yang di
beberapa daerah ditemukan berbahan kertas yang tipis dan mudah pudar
sehingga dikhawatirkan tidak terbaca scanner, sejumlah rektor PTN
menjelaskan bahwa proses pemindaian berjalan lancar tanpa kendala yang
berarti. "Perlu saya sampaikan bahwa apa yang dikhawatirkan oleh
masyarakat tentang LJUN yang tipis dan hasil fotokopi, saya jawab tidak
ada masalah dengan scan lembar jawaban. Mungkin ada yang discan dengan
printer normal jadi ngadat. Tapi dengan scan image, tidak ada masalah,"
ujar Rektor Universitas Haluoleo, Kendari Sulawesi Tenggara Usman
Rianse.
Hal yang senada juga disampaikan oleh
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rochmat Wahab. "Hari Senin
tanggal 15 April kami sempat mengalami masalah pemindaian, setelah
melakukan koordinasi dengan Balitbang, kami diberikan software image scanner dan barcode reader, dan pemindaian berjalan lancar," ujar rekor UNY. (NW)
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Bahas UN, Komisi X DPR dan Mendikbud Gelar Raker
Ditulis oleh ictcentersmkalor
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://ictcentersmkalor.blogspot.com/2013/04/bahas-un-komisi-x-dpr-dan-mendikbud.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh ictcentersmkalor
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar