Pengunjung NAFSA Padati Ruang Pamer Indonesia
Selasa, 04 Juni 2013
0
komentar
Missouri -- Seperti tahun-tahun sebelumnya, ruang pamer Indonesia di
Konferensi NAFSA ramai dikunjungi masyarakat akademis internasional.
Pada hari kedua saja, Rabu (28/5) lebih dari 100 pengunjung mendatangi
ruang pamer Indonesia.
Menurut pengamatan jumlah pengunjung di ruang pamer Indonesia tergolong
besar mengingat jumlah ruang pamer yang berasal dari berbagai negara
dan lembaga yang melebihi angka 2000. Berbeda dengan pameran yang
diselenggrakan di Indonesia, Konfrensi NAFSA hanya berlangsung dari
pukul10.00 hingga 15.30 setiap harinya.
Animo masyarakat akademis internasional ini menunjukan bahwa perguruan
tinggi di Indonesia merupakan mitra strategis dalam membangun pendidikan
tinggi global. Banyak dari pengunjung hadir ingin mengetahui berbagai
macam program yang mungkin dapat dikolaborasikan, mulai dari double
degree, joint research, student exchange hingga summer course di
Indonesia. Gambaran tersebut mewakili apa yang diharapkan oleh Indonesia
di setiap keikutsertaan Konfrensi NAFSA pada setiap tahunnya.
Kasubdit Pengembangan Kerjasama Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama
Purwanto, mengungkapkan bahwa Ditjen Dikti terus berupaya memfasilitasi
perguruan tinggi Indonesia dalam melakukan internasionalisasi global.
“Salah satu cara memperkuat kolaborasi internasional perguruan tinggi
kita adalah dengan memperkenalkan perguruan tinggi kita di luar negeri
dan Ditjen Dikti memiliki setidaknya tiga program untuk mendukung tujuan
tersebut”sahutnya. Tiga program yang dimaksud Purwanto adalah NAFSA
CONFERENCE, EAIE (European Association for International Education) dan
Indonesia Higher Education Expo.
Dua dari tiga program dimaksud, NAFSA dan EAIE, ditujukan untuk
menambah serta membuka peluang bagi perguruan tinggi Indonesia untuk
membuat jejaring atau kolaborasi dengan perguruan tinggi di luar negeri.
"Khusus NAFSA dan EAIE tujuan agar perguruan tinggi kita dapat
meningkatkan kolaborisi internasional baik itu research, joint degree,
double degree, atau student exchange, ini dikarenakan yang menghadiri
kedua konfrensi tersebut kebanyakan adalah dosen dan pengelola perguruan
tinggi, jarang sekali masyarakat hadir," jelas Purwanto.
Direktur Kerjasama dan Hubungan Internasional ITB Edwan Kardena
mengungkapkan bahwa selain perguruan tinggi dapat membuat jejaring
internasional, Konfrensi internasional seperti NAFSA juga mempertemukan
berbagai pemangku kepentingan di masing-masing perguruan tinggi yang
memudahkan kita untuk berdiskusi mengensi berbagai masalah dalam
berkolaborasi, “Seperti halnya tadi saya bertemu dengan perwakilan
perguruan tinggi Nagoya, mereka mengatakan kesulitan mengirim mahasiswa
mereka ke ITB, dan saya baru mengetahuinya saat di NAFSA ini” jelas
Edwan.
Manfaat lainnya dari keterlibatan di Konferensi NAFSA adalah semakin
jelasnya posisi Indonesia di pendidikan tinggi global, “Dengan mengikuti
NAFSA, berarti Indonesia semakin jelas posisinya di map World
Internalization Education” ujar Edwan. (YH/BW, sumber http://dikti.kemdikbud.go.id )
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pengunjung NAFSA Padati Ruang Pamer Indonesia
Ditulis oleh ictcentersmkalor
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://ictcentersmkalor.blogspot.com/2013/06/pengunjung-nafsa-padati-ruang-pamer.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh ictcentersmkalor
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar